Selasa, 15 September 2009

Google Custom Search Tuesday, 25 August 2009 Yudhoyono Responds over Malaysia's Claim SBY PRESIDENCY

President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) expects Malaysia to maintain a good relationship with Indonesia and not setting out any provoking actions following Malaysia’s claim on Pendet dance which was featured on the country’s tourism ad.

“We have to avoid such problem because it has happened a few times before. But, we also have to maintain a good relation,” the President said at his office in Jakarta on Tuesday, August 25.

Malaysia’s claim was not only aimed at the Pendet dance. Earlier, the neighboring country also claimed angklung, reog Ponorogo, batik, Hombo Batu and Folaya dances as their products.

Thus, President SBY asked the Justice and Human Rights Department to immediately do an inventory on every Indonesia’s cultural work.

The President also said despite the frequent dispute between Indonesia and Malaysia, he expected the two countries to keep their relations away from disruptions. “Cooperation in other sectors should not be ruined,” he said.

SBY acknowledged that some of Indonesian cultural works like wayang and keris have been patented in international world. As for batik and traditional dances, the government is undergoing the process to carry out the same action.

Sabtu, 13 Juni 2009

pengertin SIMKES


Secara umum pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.

Seperti diketahui, subsistem dalam sistem informasi kesehatan secara umum meliputi:
-Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko)
-Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi, praktek swasta
-Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS, yang biasanya bersifat vertikal.
-Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lain-lain
-Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi

Komponen di atas, jika kita amati, tidak hanya tanggung jawab sektor kesehatan. Subsistem pencatatan vital, misalnya, merupakan tanggung jawab sektor lain (departemen dalam negeri). Sedangkan sistem administratif tidak akan berjalan jika tidak melibatkan departemen keuangan. WHO mencatat bahwa sistem registrasi vital di negara kita tidak berjalan dengan baik. Data mengenai sebab kematian maupun kelahiran tidak jelas. Sistem pelaporan informasi kesehatan rutin dari fasilitas kesehatan pun tidak berjalan dengan baik.

Upaya pengembangan SIK selalu dimulai dengan kegiatan penilaian secara menyeluruh kondisi sistem yang ada. Assessment tersebut akan menilai determinan teknis SIK yang meliputi:
Input data: yang mencakup keakuratan dan kelengkapan pencataan dan pengumpulan data
Analisis, pengiriman dan pelaporan data: meliputi efisiensi, kelengkapan dan mutunya di semua tingkatan
Penggunaan informasi: meliputi pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil berkaitan dengan kebijakan di tingkat unit pelayanan perorangan/masyarakat, program maupun pengambil kebijakan tingkat tinggi
Sumber daya sistem informasi: meliputi ketersediaan, kecukupan dan penggunaan sumber daya esensial, anggaran, staf yang terdidik dan terampil, fasilitas untuk penyimpanan data, peralatan untuk komunikasi data, penyimpanan, anlaisis dan penyiapan dokumen (fax, komputer, printer, fotokopi dll)
sistem informasi manajemen dan networking: mencakup koordinasi dan mekanisme organisasi untuk menjamin penetapan, standarisasi, pembuatan, pemeliharaan, pembagian (sharing) dan pelaporan data dan informasi dilaksanakan secara tepat.

Dengan memperhatikan kepada kerangka kerja pada gambar 2, penilaian di atas belumlah cukup. Dua hal berikutnya yang sangat menentukan keberhasilan SIK adalah faktor sistemik atau lingkungan yang meliputi kepemimpinan, struktur,budaya, peran maupun sumber daya lain serta aspek perilaku. Seringkali, dua faktor terakhir inilah yang paling menentukan